7 Cara Aman Transaksi Digital agar Terhindar dari Penipuan

Di era digital saat ini, transaksi keuangan online menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, seiring meningkatnya penggunaan transaksi digital, kasus penipuan juga semakin marak. Menurut data Bank Indonesia, nilai transaksi perbankan digital hingga April 2024 mencapai lebih dari Rp5,3 triliun dengan pertumbuhan 19,08% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga diikuti dengan meningkatnya risiko keamanan. Artikel ini akan membahas 7 cara aman transaksi digital yang dapat Anda terapkan untuk melindungi data pribadi dan keuangan dari berbagai bentuk penipuan online.
Peringatan Tren Penipuan Terbaru 2024
Berdasarkan laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika, sepanjang 2023-2024 terjadi peningkatan kasus penipuan digital dengan modus baru seperti penipuan QR palsu, phishing melalui SMS OTP, dan pengambilalihan akun (ATO). Layanan CekRekening.id telah menerima lebih dari 486.000 laporan kasus penipuan terkait transaksi elektronik dalam 5 tahun terakhir. Waspadalah terhadap tawaran investasi dengan imbal hasil tidak wajar dan permintaan data pribadi melalui telepon atau pesan.
7 Cara Aman Bertransaksi Digital

-
Verifikasi Keaslian Penjual dan Platform
Sebelum melakukan transaksi, pastikan Anda berbelanja di platform resmi dan terpercaya. Periksa reputasi penjual melalui ulasan pelanggan sebelumnya dan rating yang diberikan. Jangan tergiur dengan harga yang terlalu murah dibandingkan harga pasaran.
Contoh praktis: Cek badge “Official Store” pada marketplace, periksa tanggal bergabung penjual, dan baca minimal 5-10 ulasan terakhir dari pembeli sebelumnya.
-
Gunakan Metode Pembayaran yang Aman
Pilih metode pembayaran yang menawarkan perlindungan tambahan seperti rekening bersama (rekber) atau escrow. Hindari transfer langsung ke rekening pribadi penjual, terutama untuk transaksi dengan nilai besar.
Contoh praktis: Gunakan fitur pembayaran bawaan marketplace seperti Tokopedia Pay, GoPay, atau OVO yang menahan dana hingga barang diterima. Untuk transaksi di luar marketplace, cek status rekening di cekrekening.id.
-
Lindungi Data Pribadi dengan Ketat
Jangan pernah memberikan informasi sensitif seperti password, PIN, OTP, atau data KTP kepada siapapun, termasuk yang mengaku sebagai pihak bank atau e-commerce. Pihak resmi tidak akan pernah meminta informasi sensitif melalui telepon atau pesan.
Contoh praktis: Jika menerima telepon yang mengaku dari bank, tutup dan hubungi kembali nomor resmi bank tersebut untuk verifikasi. Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapapun.
-
Aktifkan Verifikasi Dua Langkah (2FA)
Tingkatkan keamanan akun digital Anda dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah pada semua platform finansial. Fitur ini menambahkan lapisan keamanan tambahan saat login atau melakukan transaksi.
Contoh praktis: Aktifkan 2FA pada internet banking, e-wallet, dan marketplace dengan menggunakan kombinasi password dan kode OTP yang dikirim ke nomor telepon terdaftar atau aplikasi autentikator.
-
Perbarui Aplikasi dan Kata Sandi Secara Berkala
Gunakan selalu versi terbaru aplikasi finansial dan perbarui kata sandi secara rutin minimal setiap 3 bulan sekali. Buat kata sandi yang kuat dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol.
Contoh praktis: Buat kata sandi dengan minimal 12 karakter yang menggabungkan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Contoh format yang aman: “Tr@ns4ksi_Am4n2024!”
-
Hindari Penggunaan WiFi Publik untuk Transaksi
Jaringan WiFi publik rentan terhadap serangan penyadapan data. Hindari melakukan transaksi finansial saat terhubung ke WiFi publik seperti di kafe, bandara, atau pusat perbelanjaan.
Contoh praktis: Gunakan koneksi data seluler pribadi saat melakukan transaksi perbankan atau e-commerce. Jika terpaksa menggunakan WiFi publik, aktifkan VPN terlebih dahulu untuk mengenkripsi koneksi Anda.
-
Simpan Bukti Transaksi dan Periksa Mutasi Rekening
Selalu simpan bukti transaksi digital dan periksa mutasi rekening secara rutin. Hal ini membantu Anda mendeteksi transaksi mencurigakan sedini mungkin dan memudahkan proses klaim jika terjadi masalah.
Contoh praktis: Ambil screenshot atau simpan bukti transfer, konfirmasi pembelian, dan nomor pesanan. Periksa mutasi rekening minimal seminggu sekali dan aktifkan notifikasi transaksi pada aplikasi perbankan.
Langkah Tambahan untuk Transaksi Digital yang Lebih Aman
Kenali Modus Penipuan Terbaru
Penipuan digital terus berkembang dengan teknik yang semakin canggih. Beberapa modus terbaru yang perlu diwaspadai:
- Penipuan QR palsu di tempat umum
- Phishing melalui SMS yang mengatasnamakan bank
- Pengambilalihan akun (ATO) melalui malware
- Penipuan investasi dengan imbal hasil tidak wajar
- Penipuan pengembalian dana (refund scam)

Lapor Jika Mengalami Masalah
Jika Anda menjadi korban penipuan transaksi digital, segera laporkan ke pihak terkait:
- Hubungi bank atau e-wallet untuk memblokir rekening
- Laporkan ke marketplace jika terkait transaksi online
- Ajukan laporan ke cekrekening.id
- Hubungi Layanan Pengaduan Konsumen OJK di 157
- Laporkan ke kepolisian terdekat dengan bukti transaksi

Pertanyaan Umum tentang Keamanan Transaksi Digital
Apakah transaksi digital lebih berisiko dibandingkan transaksi tunai?
Setiap metode transaksi memiliki risiko masing-masing. Transaksi digital sebenarnya bisa lebih aman jika dilakukan dengan benar karena meninggalkan jejak digital yang dapat dilacak. Kuncinya adalah menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat seperti menggunakan platform terpercaya, mengaktifkan 2FA, dan tidak membagikan informasi sensitif.
Bagaimana cara mengetahui apakah suatu situs atau aplikasi aman untuk bertransaksi?
Periksa apakah situs memiliki protokol HTTPS (gembok hijau di address bar), memiliki sertifikat keamanan yang valid, dan terdaftar di regulator seperti OJK untuk layanan keuangan. Untuk aplikasi, pastikan diunduh dari Play Store atau App Store resmi, memiliki rating baik, dan jumlah unduhan yang signifikan. Cek juga kebijakan privasi dan keamanan data mereka.
Apa yang harus dilakukan jika saya menduga akun perbankan saya diretas?
Segera hubungi bank Anda melalui nomor resmi untuk memblokir akun dan kartu. Ubah password semua akun terkait dari perangkat yang aman. Dokumentasikan semua transaksi mencurigakan dan laporkan ke bank serta pihak berwajib. Pantau laporan kredit Anda untuk aktivitas mencurigakan dan aktifkan notifikasi transaksi untuk semua akun finansial Anda.
Apakah aman menggunakan fitur “simpan kartu” pada aplikasi belanja online?
Menyimpan informasi kartu pada platform belanja online meningkatkan kenyamanan tetapi juga menambah risiko. Hanya gunakan fitur ini pada platform terpercaya yang memiliki standar keamanan tinggi. Pastikan akun Anda dilindungi dengan password kuat dan 2FA. Untuk transaksi besar atau platform yang jarang digunakan, lebih baik memasukkan informasi kartu secara manual setiap kali bertransaksi.
Bagaimana cara aman bertransaksi digital untuk orang tua atau lansia?
Ajarkan dasar-dasar keamanan digital seperti tidak membagikan OTP, menggunakan password kuat, dan mengenali tanda-tanda penipuan. Bantu mereka mengatur notifikasi transaksi dan batasan transaksi harian. Pertimbangkan untuk menggunakan kartu prabayar dengan limit tertentu untuk mengurangi risiko. Dorong mereka untuk selalu berkonsultasi dengan anggota keluarga terpercaya sebelum melakukan transaksi besar atau mencurigakan.
Lindungi Transaksi Digital Anda Sekarang
Keamanan transaksi digital adalah tanggung jawab bersama. Dengan menerapkan 7 cara aman transaksi digital di atas, Anda dapat meminimalisir risiko menjadi korban penipuan online. Tetap waspada dan selalu perbarui pengetahuan Anda tentang keamanan digital.
Kesimpulan
Transaksi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Meski menawarkan kenyamanan, kita harus tetap waspada terhadap berbagai risiko keamanan yang menyertainya. Dengan menerapkan 7 cara aman transaksi digital yang telah dibahas, Anda dapat menikmati kemudahan bertransaksi online sambil tetap melindungi data pribadi dan keuangan dari ancaman penipuan.
Ingatlah bahwa keamanan siber adalah proses berkelanjutan. Terus perbarui pengetahuan Anda tentang tren penipuan terbaru dan selalu terapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap transaksi digital. Jangan ragu untuk melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang. Dengan kewaspadaan bersama, kita dapat menciptakan ekosistem transaksi digital yang lebih aman untuk semua.
